Jumat, 01 September 2017

Point 1 : Memiliki

Penjelasan M3T dari Buku "3 Jam Mahir Makna Quran Hadits ala Ponpes Dengan Metode E-kutubu"
Memiliki
Menulis
Memahami
Tadabur

NB:Melalui blok ini uraian tidak persis sama dengan yang di dalam buku itu. Untuk tambahan pengertian. 

Point 1 : Memiliki
Memiliki artinya milik sendiri. Bebas membawa ke mana-mana, mau diapakan..... ;)
Mengaji asal kata dari kajian. Kalau kajian berarti ada materi yang dikaji didalami. Contoh kajian pustaka, kajian sastra.Para peserta membuka buku mengulas dan membicarakan.
Tapi kalau asal kata kaji menjadi Pengajian bisa beda persepsinya. Mungkin 
 

Selasa, 15 Desember 2015

Discuse Quran Hadits : Ulama Pewaris Para Nabi

Menanggapi pertanyaan Saudara Ade Novita pada materi Pembahasan LPM Kajian No.10 : Pewaris Ilmu Nabi dan Peluang Ampunan Dosa  

Berikut tayangkan dari potongan hadits yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
 Maaf , haditsnya saya potong karena panjang dan hanya bagian /tema yang merupakan inti jawaban.
Hadits tersebut terdapat dalam bab muqodimah (juz 1) Kitab Hadist Sunan Ibnu Madjah.

Lafadz hadits di atas " innal 'ulama warotsatul anbiya innal anbiya lam yuwarritsuu diinaron wa laa dirhaman innama warotsul 'ilma fa man achodzahu achodza bi khadzin wafirin"      

Sesungguhnya ulama (adalah) pewarisnya para nabi, sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dirham dan tidak (pula) dirham, sesungguhnya mewariskan (mereka) ilmu , maka barangsiapa yang mengambil ilmu maka mengambil (dia) pada bagian yang sempurnya.

Teman......, dari hadits di atas bearti ulama yang dimaksud adalah yang banyak menerima ilmu dari ulama sebelumnya. Tentu yang dimaksud ilmu di sini adlah ilmu agama (kajian quran dan Sunah/hadits), bukan ilmu keduniaan.

Dikatakan warisan bearti benda/harta yang berharga. Cara pengalihan/pemindahan warisan juga mengikuti aturan main. Seseorang memberikan warisan juga tidak kepada sembarangan orang tapi memang kepada orang yang memang berhak menerimanya. 

Implementasinya pada ilmu agama adalah bahwa dalam hal memberi dan menerima pengertian dari nilai dari ayart quran maupun hadits, Rosulullohi SAW menganjurkan untuk berguru langsung dengan cara " istima' " mendengar. Ini terdapat dalam Kitab Hadist Sunan Abu Dawud.

Jumat, 03 September 2010

Metode Bedah Kitab

Bedah kitab adalah cara mendalami Kitab pedoman umat Islam yang tidak lain adalah al-Quran dan al-Hadits.
Cara ini dilakukan umumnya oleh santri di pondok pesantren, calon penerus pelestari kalimat Alloh di atas bumi.

Dalam Bedah Kitab ini paling tidak meliputi 4 (empat) aspek aktivitas antara lain :

#1 Memiliki sendiri materi kajian Islam yang tidak lain ialah Kitab Suci al-Quran dan Kitab Hadits.
#2 Memaknai kata per kata ayat al-Quran maupun hadits menurut makna secara lazimnya ke dalam bahasa yang dipahami.
#3 Mengambil pengertian dari rangkaian makna yang tersurat hingga satu penggalan makna tertentu dan jelas.
#4 Secara berkelanjutan melakukan point 2 dan 3 sehingga diperoleh makna yang saling berhubungan memperkuat antara ayat satu dengan lainnya maupun dengan hadits dalam suatu topik tertentu, sehingga makin lama akan diperoleh pengertian yang utuh, menyeluruh dan global.